Setiap pagi, pekerjaan rutin saya
adalah menemani anak nonton film kartun
Sponge Bob. Film produksi Amerika yang bercerita tentang sponge laut dan
teman-temannya itu memang film anak-anak, namun seperti kebanyakan film kartun
produksi Paman Sam lainnya, karakter dan dialog di dalamnya tidak cocok untuk
dikonsumsi oleh anak-anak.
Hingga pagi itu sebuah dialog
dalam film kartun tersebut membuatku begitu tercengang. Diceritakan bahwa
mantan koki di Crusty Crab, tempat Sponge Bob bekerja datang berkunjung, koki
tersebut saat ini sudah menjadi seorang chef yang sukses. Dia pernah bekerja di
hampir semua restaurant dan hotel terkenal di dunia. Mr Crab sebagai majikan
Sponge Bob selalu memuji-muji kepiawaian chef tersebut di depan Sponge Bob dan
hal ini membuat Sponge Bob menjadi khawatir chef tersebut akan menggeser
posisinya di Crusty Crab, karena dia sangat mencintai pekerjaannya.
Kekhawatiran Sponge Bob terbaca
juga oleh Mr Crab, dengan bijaksana dia memberikan penjelasan kepada Sponge
Bob, bahwa dia akan tetap mempekerjakan
Sponge Bob sebagai kokinya.
“Kamu tahu kenapa aku
memperkerjakanmu Sponge Bob?” tanya Mr Crab sambil menepuk pundak Sponge Bob
(memangnya Sponge Bob punya pundak ya?). Sponge Bob pun tersenyum dengan mata
yang berbinar-binar.
“Karena kamu murah Sponge Bob.”
Mr Crab menjawab pertanyaannya sendiri dengan nada datar dan senyum Sponge Bob
pun semakin lebar, matanyapun tidak hanya berbinar-binar tapi juga
berkaca-kaca.
Kenapa aku tercengang? Karena
sepengetahuanku Sponge Bob adalah karyawan yang penuh loyalitas dan dedikasi
tinggi terhadap pekerjaannya, ia melakukan pekerjaannya tersebut bukan karena
kewajiban sebagai seorang pekerja atau karena ia butuh pekerjaan, tetapi ia
melakukannya karena begitu mencintai pekerjaannya tersebut, karena itulah
Sponge Bob sangat profesional dalam menjalankan pekerjaannya.
Dalam kehidupan nyata, jika
benar-benar ada orang semacam ini, maka patut disayangkan. Pekerja dengan
kualitas seperti Sponge Bob, dipakai bukan karena profesionalitas dan
integritas yang dimilikinya tapi karena dia murah!!!
Jika kita memiliki kemampuan
seperti itu, maka kita harus lebih menghargai diri kita. Jangan “menjual diri”
kita dengan begitu murah. Jika tempat kerja kita saat ini sudah tidak dapat
menghargai profesionalitas kita atau dengan kata lain memberikan kita harga
yang tidak layak, maka sudah waktunya kita mencari tempat kerja lain yang mampu
menghargai kita sesuai dengan profesionalitas yang kita miliki.
Sebagai seorang pekerja, kadang
kita enggan pindah ketempat lain dengan alasan kita sudah merasa nyaman dengan
lingkungan dan teman-teman kerja kita. Perasaan inilah yang selalu menjadi
dinding tebal bagi kita untuk melongok ketempat lain. Padahal bisa jadi ada
tempat yang jauh lebih baik bagi kita untuk bekerja, baik dari segi kenyamanan
maupun dari segi pendapatan.
Atau jika kita masih kerasan dengan tempat kita bekerja saat ini, buatlah target untuk kedepannya, seperti mengincar posisi yang lebih tinggi atau make a deal untuk mendapatkan benefit yang lebih baik. biasanya jika perusahaan telah melihat potensi yang kita miliki, manajemen lebih suka mempromosikan kita atau memberikan kita kenaikan gaji, daripada harus merekrut orang baru. karena itu jangan pernah ragu untuk membuat kesepakatan.
Namun jika ditempat kerja kita saat ini
tetap tidak ditemukan jenjang karir yang sesuai buat mengakomodir kemampuan kita. Jangan takut untuk dijuluki kutu
loncat karena seringnya berpindah-pindah tempat bekerja, karena ini adalah
realitas yang lumrah terjadi di dunia kerja, maka bidiklah jenjang karir yang lebih tinggi di perusahaan lain yang tentunya
dengan benefit yang jauh lebih baik. Jangan jadikan diri kita seperti Sponge
Bob, karena Sponge Bob diciptakan dengan rongga kepala besar namun dengan otak
yang kecil. (ysg)
Cirebon, 19 Oktober 2012